BEKASI, FLP.or.id – Forum Lingkar Pena (FLP) Bekasi mengadakan pelatihan Pramuda di Gedung Kemendikbud RI, Ahad (29/10/2017) dengan tema Dakwah Bil Qolam. Tujuan tema tersebut agar Pramuda FLP Bekasi bisa menulis sesuai visi FLP yaitu mencerahkan lewat tulisan. Dalam pelatihan Pramuda FLP Bekasi diisi materi oleh Kang Irfan Azizi. Turut hadir Ketua FLP Bekasi Ilham, Kepala Sekolah Pramuda FLP Bekasi Riska, dan Ade Ubay dari FLP Wilayah Jakarta Raya.
Yang dimaksud mencerahkan tulisan disini, kata Irfan Azizi, pembicara tamu dari Pramuda FLP Bekasi adalah mereka yang membaca tulisan FLP bisa tercerahkan pikirannya. Mereka yang belum beragama Islam dengan membaca tulisan kita bisa menjadi mualaf. Perempuan yang belum berjilbab tercerahkan dari buku yang kita tulis bisa menutup kepala hingga dadanya sesuai syari. Namun, dalam tulisan tidak harus ada ayat quran tetapi tersirat nilai nilai moral dan keislaman.
“Menjadi sang pencerah lewat tulisan yang bermakna & bersumber pada Al-Quran. Tidak harus tersurat tapi tersirat nilai-nilai moralnya,” Ujar lulusan dari Pakistan ini.
Oleh karena itu dalam tulisan kita harus mengandung hikmah seperti difirmankan oleh Alloh SWT dalam surat An Nahl ayat 125.
“Serulah (manusia) kepada jalan Robb-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk”.
Dalam surat tersebut intinya menurut para ulama adalah sebagai berikut :
Pertama, Hikmah jelas dan puas bagi akal (pilihan bahasa dan bertahap). Artinya tulisan kita harus jelas dimengerti pembaca sehingga mereka puas.
Kedua, Mauizhah hasanah artinya membekas dan puas di hati. Yang dimaksud disini tulisan kita bisa bermanfaat bagi mereka yang membaca sehingga membekas dan puas di hati.
Ketiga, sebagai berita gembira atau peringatan. Dimaksud di sini, tulisan yang kita buat bisa menjadi kabar gembira atau memberi peringatan kepada pembaca. Misal, membuang sampah sembarangan bisa menyebabkan banjir.
Lalu, apakah tidak sesuai kriteria di atas tidak termasuk khas Forum Lingkar Pena. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, sesuai visi FLP adalah mencerahkan lewat tulisan. Sehingga bila tulisan tersebut tidak ada nilai mencerahkan pada visi FLP tentu saja bukan khas organisasi.
Maka dari itu Pramuda FLP Bekasi diharapkan dengan materi dari Kang Irfan Azizi mampu menulis khas FLP yaitu mencerahkan lewat tulisan.
“Boleh saja teman teman membaca banyak buku fiksi dan non fiksi dengan berbagai genre. Namun, perlu diingat, buku buku tersebut sebagai khasanah atau wawasan untuk menulis yang mencerahkan dan sesuai Quran dan Al hadist,” tutup Ketua FLP Bekasi.
Dalam pelatihan Pramuda FLP Bekasi juga ikut meramaikan kegiatan Kemendikbud seperti membaca dongeng di di panggung. Salah satu anggota Pramuda FLP Bekasi, Diah ikut meramaikan kegiatan tersebut.