Senin, November 25Literasi Berkeadaban - Berbakti, Berkarya, Berarti

Cerita Jenaka Bisa dari Kehidupan Sehari-hari

Flp.or.id,- SERANG – Boim Lebon, penulis yang pernah beberapa kali berkolaborasi menulis novel “Lupus” bersama Hilman, mengatakan untuk menulis cerita jenaka bisa dengan meminjam kejadian yang terjadi sehari-hari. Karena itu, kepekaan penulis dengan lingkungan menjadi syarat mutlak.

Cerita Jenaka Bisa dari Kehidupan Sehari-hari [Kegiatan FLP Wilayah Banten]

“Cerita di novel Lupus itu banyak yang berasal dari kejadian sehari-hari,” kata Boim saat menjadi pembicara Bincang Sore Bersama Penulis FLP di Pesantren Salsabila di Kapung Jagarayu Pabuaran, Kelurahan Dalung, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang, Minggu (7/7). Boim mengatakan menulis cerita jenaka bisa dimulai dengan membuat karakter tokoh dalam cerita yang memiliki keunikan.

Dalam novel Lupus, misalnya, ada tokoh bernama Boim yang digambarkan sebagai lelaki yang hitam, rambut kribo, namun memiliki tingkat kepecayaan diri di atas rata-rata lelaki. Kebiasaan Boim adalah menggoda dan “nembak” perempuan, meski sudah berkali-kali ditolak. “Tokoh lain adalah Gusur yang suka banget sama puisi dan ngomongnya selalu puitis,” katanya.

Dengan adanya tokoh yang memiliki karakter khas ini sehingga ketika terjadi peristiwa akan menimbulkan kejadian-kejadiaan yang menggelikan. Karena itu seorang penulis cerita jenaka atau yang baru mau akan memulai harus peka dengan sekeliling. Sebab ada saja kejadian sehari-hari yang bisanya mengandung unsur lucu.

“Kita harus punya kepekaan dengan sekitar,” katanya. Bagi yang ingin menulis cerita jenaka, maka syarat pertama adalah harus suka dengan hal-hal yang lucu. Bisa berupa film lucu, komik lucu, novel lucu, dan seterusnya. Meski harus juga dicatat bahwa setiap individu memiliki tingkat kelucuan yang berbeda-beda. Sebab film yang dianggap lucu oleh seseorang bisa saja dinilai tidak lucu oleh orang yang lain.

Bila seorang penulis merasa naskahnya belum lucu maka jangan malu atau takut meminta tanggapan dari orang lain. Dengan penilaian dari orang lain maka penulis bisa mengetahui apakah naskah yang dibuat benar-benar lucu atau hanya lumayan. “Saya yang sudah banyak bikin cerita lucu suka minta pendapat juga
dari temen-temen,” katanya.

Ketua FLP Wilayah Banten Fetty Fatihatun Najihah mengatakan ini adalah pertama kalinya FLP Banten menghadirkan Boim Lebon sebagai pembicara. Sebelumnya perjumpaan dengan Boim terjadi saat kegiatan FLP, khususnya kegiatan pengurus pusat. “Ini juga akan ada pembukaan Kelas Menulis angkatan III,” katanya. (tohir)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pin It on Pinterest

Share This