Ahad, 3 Desember 2017. Mendapati kembali senja di Solo adalah nikmat yang sering saya rindukan. Pagi hari dan sore hari di Solo memang menyenangkan dan menenangkan, benar-benar khas kota peristirahatan. Kota tempat saya dilahirkan, kota tempat saya menikmati setiap liburan, dan kota tempat saya menyeksamai kebijaksanaan. Ada syahdu dan hikmah, yang memenuhi ruang kalbu dan mengayakan khazanah. Dalam suasana seperti itu, penulis biasanya akan menemukan ragam sensasi yang dapat meluweskan penanya.
Sore hari itu pula, tak lama berjeda dari ketibaan saya di Solo Balapan bersama kereta Lodaya, berkunjunglah mas Agus Yulianto ke tempat saya. Mulanya, saya telah meminta izin kepada kang HD Gumilang selaku Penanggungjawab Teritori Kalijawa, lalu menghubungi pak Rahman Hanifan guna mengabarkan bahwa akan ke Solo dan menanyakan kemungkinan berjumpa dengan pengurus wilayah Jawa Tengah yang berdomisili di Solo. Kemudian dipersilakanlah tiga nama pengurus wilayah yang ada di Solo; yaitu mas Opik Oman, mas Trimanto dan mas Agus Yulianto. Dua nama pertama adalah Koordinator Divisi Kaderisasi BPW FLP Jateng dan Koordinator Divisi Humas BPW FLP Jateng. Adapun nama terakhir, selain staff Divisi Humas BPW FLP Jateng, juga Ketua FLP cabang Karanganyar yang baru saja dirintis.
Singkatnya, mas Agus yang kemudian menghubungi saya sebagaimana arahan Ketua FLP wilayah Jawa Tengah. Sehingga, kami pun akhirnya sempat berbincang terkait kondisi FLP Jawa Tengah sembari menikmati kopi. Dua jam tak terasa, hingga tak berapa lama selepas Isya’ disudahilah obrolan kami. Satu-persatu kondisi FLP Jawa Tengah telah terbahas; mulai dari kepengurusan, sekretariat, kas, program, hingga kondisi-kondisi cabangnya.
Sebagaimana dikenali bersama, FLP Jawa Tengah dahulu pernah berjaya. Bahkan Mbak Afifah Afra, Ketua Umum FLP periode inilah yang dahulu merintisnya, hingga kemudian turut dibesarkan di wilayah ini. Namun, ada masa FLP Jawa Tengah sempat vakum. Hingga tak ada program dan cabang yang terkoordinasi, atau bahkan mati suri. Kondisi inilah yang kemudian mendapat perhatian beberapa pengurus dan anggota yang masih tersisa dari berbagai cabang. Maka digelarlah Musyawarah Wilayah pada pertengahan 2016 di Pemalang. Hasilnya, pak Rahman Hanifan dipilih sebagai Ketua FLP wilayah Jawa Tengah berikutnya. Selang beberapa bulan, struktur yang baru disegarkan ini mengadakan Musyawarah Kerja di FLP ranting IAIN Surakarta.
Menariknya, dari total 14 orang yang mengisi formatur pengurus wilayah, 4 orangnya diambil dari Ketua beberapa cabang. Bahkan Sekretarisnya adalah Ketua FLP cabang Pemalang, satu daerah dengan Ketua Wilayahnya. Selain itu adalah mas Opik Oman yang ditunjuk sebagai Koordinator Divisi Kaderisasi, yang mana beliau juga Ketua FLP cabang Solo. Kini, FLP wilayah Jateng memiliki 13 cabang yang masih bisa aktif, selain 7 cabang yang telah hilang dari peredarannya. Dan dari 13 cabang yang masih ada itu, FLP cabang Pekalongan kini dapat memiliki sekretariat hasil kerjasama dengan Diskominfo. Satu hal yang menarik dari FLP Jawa Tengah adalah semangatnya untuk mengadakan up grading setiap semester, meski wilayah belum memiliki kas.
Solo, 3 Desember 2017
Irfan Azizi
Koordinator Divisi Jarwil BPP