Selasa, November 26Literasi Berkeadaban - Berbakti, Berkarya, Berarti

FLP Unhas Kembali Menyambut Calon Keluarga Baru

MAKASSAR. Minggu, 2 Oktober 2016 akan menjadi salah satu hari bersejarah bagi FLP Unhas. Bagaimana tidak, pada  hari yang bertepatan dengan tahun baru Islam (1438 H) itu, digelar kembali Training of Writing and Recruitment untuk keenam kalinya. Tema yang diusung panitia kali ini adalah “Membaca Diri, Menulis Semesta”. Hal itu dimaksudkan agar para peserta dapat mengenali dan mengembangkan potensi diri masing-masing dalam menghasilkan karya.

Kegiatan dimulai dengan sesi wawancara. Itu sebagai langkah awal mengenal pribadi para calon anggota, apa saja pengalaman kepenulisan dan softskill yang dimiliki, serta beberapa aspek lain yang telah ditetapkan pihak panitia penyelenggara.

Materi pengenalan FLP yang merupakan materi wajib setiap agenda perekrutan disampaikan langsung oleh Ketua FLP Makassar periode 2014-2016, Jumrang Ramli. Selain memaparkan sejarah FLP dari tingkat pusat, wilayah Sulsel hingga tingkat ranting Unhas, Jumrang juga menyampaikan visi dan misi FLP. Menurutnya, visi-misi  penting untuk diingat dan diamalkan oleh seluruh anggota.

Ketiga pilar FLP (keorganisasian, kepenulisan, dan keislaman) tak luput ia sampaikan. Ia menekankan, meskipun salah satu pilar yakni keislaman ada di FLP, tetapi tidak menjadikan organisasi ini eksklusif. Akan tetapi FLP bersifat terbuka bagi siapa saja yang ingin bergabung. Tentunya dengan mengikuti segala peraturan berlaku yang sudah tertuang dalam AD-ART organisasi.

Motivasi menulis merupakan materi penutup pertemuan pertama yang dilaksanakan di ruang RKF Fakultas Kedokteran Unhas itu. Andi Batara al-Isra selaku Koordinator Kaderisasi FLP Makassar diundang panitia acara untuk membawakan materi tersebut.

Batara, sapaan akrabnya, menekankan hubungan penting antara membaca dan menulis. Siapa pun yang ingin menjadi penulis tentu tak boleh jauh-jauh dari kegiatan membaca. Karena membaca merupakan turning point untuk menulis.

Mengapa harus menulis, manfaat praktis menulis, pengaruh sebuah tulisan pun ia paparkan. Tidak hanya itu, ia juga memaparkan beberapa kendala klasik yang dihadapi oleh para penulis pemula seperti masalah bakat menulis dan mood.

Batara menyampaikan pengalamannya sebagai penulis pemula, saat itu tulisan-tulisannya begitu alay dan jika dibaca saat ini membuatnya ingin muntah. Hal itu ia sampaikan agar peserta memahami bahwa untuk meningkatkan kualitas tulisan harus sabar dan semangat mengikuti proses. Tak ada penulis instan, dibutuhkan niat yang kuat dan disiplin.

Para peserta akan menjalani proses orientasi ini selama beberapa pekan ke depan. Acara puncak akan dilaksanakan akhir Oktober di Taman Prasejarah Leang-leang, di kawasan Karst Kabupaten Maros.

Panitia ToWR masih membuka pendaftaran gelombang kedua yang akan berakhir pada 7 Oktober 2016. Seluruh informasi terkait diperbaharui di halaman resmi facebook Sahabat FLP Ranting Unhas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pin It on Pinterest

Share This