JAKARTA, FLP.or.id — Penulis dituntut rajin untuk memahami dan mengamalkan ilmu-ilmu kepenulisan. Dalam penjelasannya pada Selasa (4/10/2016), Topik Mulyana, Koordinator Divisi Karya Badan Pengurus Pusat (BPP) FLP, menyampaikan ada 4 ilmu yang harus dikuasai para penulis.
Inilah ilmu-ilmu yang harus dikuasai agar ‘bisa menulis dengan benar dan bagus’:
1. Logika
Logika adalah dasar semua ilmu. Ilmu adalah upaya mencapai kebenaran melalui nalar. Logika adalah alat untuk mencapai kebenaran tersebut.
2. Gramatika
Gramatika adalah ilmu tata bahasa. Melalui gramatikalah logika bisa diekspresikan, diwujudkan.
3. Stilistika
Stilistika adalah seni menggayakan bahasa. Dengan stilistika, bahasa tidak hanya benar, tapi juga indah (enak dibaca).
4. Estetika
Ini harus dikuasai bagi para penulis karya sastra (puisi, fiksi, drama). Sastra yang bagus adalah yang berdasarkan estetika tertentu. Sastra yang inovatif adalah sastra yang menampilkan estetika baru; estetika yang merombak, merevisi, memperkaya, atau menghancurkan estetika lama.
Meski sama mengulas soal keindahan, stilistika sendiri berbeda dengan estetika. “Stilistika itu ilmu tentang gaya bahasa. Estetika itu visi, ruh, dan format atau aliran seni,” kata Topik yang juga dosen bahasa dan sastra itu.
Dalam pandangan Topik, tingkat penguasaan ilmu-ilmu tersebut berpengaruh kepada kondisi perbukuan di tanah air. “Kenapa di Indonesia sangat sedikit tulisan dan buku yang bagus?” lanjut Topik dengan mengajukan pertanyaan.
“(Itu) karena penulis-penulisnya malas mempelajari keempat hal di atas; dibuai oleh euforia pemuatan/penerbitan tulisannya, dininabonokan oleh selebrasi acara launching dan award–award-an, dibius puja dan puji para pengagum, dibutakan royalti, honor. Ini tak hanya terjadi di dunia sastra populer, pun di dunia sastra ‘serius’,” katanya memaparkan.