Selasa, November 26Literasi Berkeadaban - Berbakti, Berkarya, Berarti

Sanggar Menulis Cahaya ke-7

Dokumentasi SMC
Sanggar Menulis Cahaya ke-7

Perpustakaan kota dan Forum Lingkar Pena Wilayah Yogyakarta kembali menyelenggarakan Sanggar Menulis Cahaya yang ke-7. Sanggar Menulis Cahaya (SMC) merupakan program rutin perpustakaan kota yang memfasilitasi siswa-siswi kelas 4-5 SD untuk belajar mengenai kepenulisan. Perpustakaan kota Jogja berperan sebagai penyelenggara dan penyedia fasilitas sarana dan prasarana. Setiap peserta yang mengikuti agenda SMC pun tidak dikenakan baya sama sekali. Sementara Forum Lingkar Pena (FLP) Wilayah Yogyakarta, khususnya Divisi Creative Writing Center berperan sebagai mentor atau pengajarnya.

Pertemuan kedua SMC, Senin (6/4) membahas soal pentingnya menulis  dan bagaimana menulis dapat dikaitkan dengan apapun cita-cita setiap anak. Radit, salah seorang peserta dari SDN Rejowinangun 3, misalnya, yang bercita-cita menjadi pesepak bola terkenal pun jadi tahu bahwa menulis penting bagi pesepak bola karena dengan menulis ia dapat menuliskan teknik-teknik bermain sepak bola yang dikuasainya kelak.

Metode pelatihan menulis ini dilaksanakan tidak kaku sebagaimana di bangku kelas. Beberapa permainan yang berkaitan dengan kegiatan menulis diselipkan sebagai variasi agar para peserta SMC tidak mudah bosan. Arum, siswa kelas 5 SD Ungaran 1, terlihat sangat bersemangat mengikuti keseluruhan rangkaian acara. “Cita-citaku ingin jadi dokter hewan. Tapi aku ingin menulis jadi pekerjaan sampinganku,” ujarnya mantap. Saat ini, ia sedang menyelesaikan sebuah naskah hasil karyanya yang ingin segera diterbitkan.

Sanggar Menulis Cahaya diadakan setiap Senin pukul 14.00 di lantai 2 Perpustakaan Kota Yogyakarta. Melalui pertemuan rutin sebanyak 20 kali setiap minggunya, diharapkan para peserta SMC dapat menerbitkan antologi cerpen seperti angkatan-angkatan sebelumnya yang telah berhasil menerbitkan antologi. Beberapa antologi  yang telah terbit berjudul Sahabat Bumi, Hanya Ini untuk Bunda, serta Odyl.

Sanggar ini memiliki nama yang unik, yaitu Sanggar Menulis Cahaya. Bukan tanpa maksud menamakannya seperti itu. Dalam kata cahaya tersimpan makna yang dalam. Cahaya merupakan akronim dari membaca dan hasilkan karya. Untuk target jangka pendek selepas kegiatan SMC, peserta dapat menerbitkan antologi cerpen. Sementara target jangka panjangnya, diharapkan dari SMC ini para pesertanya benar-benar mendapatkan bekal yang cukup untuk menjadi penulis-penulis andal di masa mendatang. “Harapannya SMC dapat semakin memberi manfaat untuk para adik-adik sehingga mereka dapat menuangkan karya yang bermanfaat juga di kemudian hari,” ujar Lian, Kepala Divisi Creative Writing Center FLP DIY ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pin It on Pinterest

Share This