JAKARTA, FLP.or.id — Forum Lingkar Pena (FLP) Cabang Surabaya berhasil merampungkan penulisan dan penerbitan buku yang diberi judul “Prejengane Kutho Suroboyo.”
Tak kurang, Ketua Umum FLP Sinta Yudisia pun memberikan apresiasinya. “Buku spektakuler dan keren banget, mengupas tentang Surabaya yang ditulis arek-arek Suroboyo dan sekitarnya,” kata penulis yang baru saja menerbitkan karya terbarunya, Psikologi Pengantin. “Info yang (bisa) didapat (di buku ini-red) tentang kultur Surabaya, sangat kaya,” lanjut Sinta.
Menurut Sinta, para penulis muda perlu berguru pada FLP Surabaya, bagaimana kisah seru mereka menggodok buku selama 2 tahun dan menggandeng salah satu CSR paling bergengsi di Indonesia.
Berikut ini 8 fakta menarik selengkapnya yang layak diketahui ihwal buku Prejengane Kutho Suroboyo tersebut.
1. Diluncurkan pertama kali pada tanggal 26 Mei 2016. Acara peluncuran buku berlangsung di Gedung BK3S di Jl Tenggilis Surabaya. Tanggal tersebut juga momen yang bertepatan dengan penyambutan Hari Ulang Tahun Kota Surabaya yang ke-723. HUT Kota Surabaya sendiri diperingati setiap tanggal 31 Mei. Tanggal 31 Mei 1293 sebagai hari lahir Kota Surabata itu ditetapkan sesuai dengan UU No. 12/1950.
2. Dibedah oleh dua orang sastrawan dan budayawan. Kedua tokoh tersebut yaitu Dr M Shoim Anwar, M.Pd. dan Dukut Imam Widodo. Sastrawan sekaligus sejarawan Dukut Imam Widodo, budayawan M Shoim Anwar turut hadir sebagai pembedah buku pada acara peluncuran buku Prejengane Kutho Suroboyo.
3. Ditulis gotong royong oleh 18 penulis muda. Belasan penulis muda tersebut tak lain merupakan anggota FLP Surabaya. Nama-nama penulis muda tersebut ialah Nurhayati, Slamet Widodo, Ibra Maulan, Agustha Ningrum, Putri Anggraeni, Dyah Ayu Pitaloka, Aferu Fajar, Hanna Lina, Retno Fitriyanti, Ihdina Sabili, Siti Muyasaroh, Muhammad Noevil, Muhammad Khoirurroziqin, Heri Purwabto, Hendro Lisa, Ratna W Anggraini, Maulana Syarifudin, dan Muhammad Allan.
4. Digarap selama 2 tahun . Buku Prejengane Kutho Suroboyo digarap sejak tahun 2014. Buku setebal 300 halaman itu diluncurkan menyambut HUT Kota Surabaya ke 723 pada Mei 2016 kemarin.
5. Berisi kearifan lokal Surabaya. Agustha Ningrum (22), salah satu penulis buku yang asal Kudus, Jawa Tengah, mengatakan, buku Prejengane Kutho Suroboyo berisi tentang kearifan lokal Surabaya. “Harapannya generasi muda lebih mengenal kearifan lokal Surabaya, dan mengenal kotanya sendiri, ya solusinya dengan membaca Prejengane Kutho Suroboyo,” imbuh Agustha kepada media lokal setempat. “Di dalam buku ini semua akan terulas, mungkin masyarakat asli Surabaya pun belum tentu tahu ada beberapa aspek di Surabaya yang sudah terlupakan, tapi menarik untuk diketahui,” cerita Agustha.
6. Dibuat dengan bahasa Surabayaan. “Memang sengaja dibuat bahasa Surabayaan biar lebih dekat dengan pembacanya dan mudah di mengerti khususnya anak muda. Bahasanya lucu, banyak ndagelnya. Jadi orang yang nggak tahu bahasa Surabaya juga tertarik ingin mengetahui bahasa Surabaya,” jelas salah seorang penulis Prejengane Kutho Suroboyo.
7. Dicetak khusus 1000 eksemplar dan dibagikan gratis. Pencetakan buku sebanyak 1000 eksemplar itu dibagikan ke berbagai lembaga. Seribu eksemplar tersebut didistribusikan ke perpustakaan, sekolah-sekolah, pondok pesantren dan panti sosial.
8. Berkat dana CSR. Buku Prejengane Kutho Suroboyo merupakan buah kerja keras para penulis muda dalam idealisme mengenali sekaligus memperkenalkan kearifan lokal kotanya. Selain itu, buku setebal 300 halaman yang digarap selama 2 tahun itu, juga berhasil terbit sebagai buah kerjasama Corporate Social Responsibility (CSR) PT Smelting (Pabrik Peleburan dan Pemurnian Tembaga) dengan FLP Cabang Surabaya.
Sumber: Tribunnews, Surya, Radar Surabaya, Cahaya Pustaka.
permisi, saya ingin bertanya apakah saya bisa memesan buku yang berjudul Prejengane Kutho Suroboyo lewat komunitas FLP cabang Surabaya ini? karena saya sangat membutuhkan buku ini untuk refrensi studi S2 saya, mohon infonya, terimakasih.
Terima kasih atas ketertarikannya. Kami informasikan bahwa untuk pemesanan melalui komunitas FLP Cabang Surabaya, dapat menghubungi Saudari Retno Fitriyanti di nomor 0815 656 9225. Semoga membantu bagi keberhasilan studi S2-nya.