Bisa menulis cerpen yang menarik tentu mendatangkan keuntungan tersendiri, terutama bagi para pemula yang masih merasa kesulitan saat menulis cerpen. Cerpen yang menarik akan membuat pembaca terus membaca cerita sampai akhir sehingga pesan yang disampaikan penulis diharapkan bisa sampai ke pembaca. Bagi penulis pemula, menulis cerpen yang menarik juga dapat meningkatkan peluang untuk menjadi juara lomba cerpen. Lalu, apa saja yang harus dilakukan agar penulis pemula bisa menulis cerpen yang menarik? Berikut dipaparkan 7 tips menulis cerpen yang menarik untuk pemula!
1. Bank ide cerpen dan outline
Seorang cerpenis nasional, Ken Hanggara, mengatakan bahwa penulis hendaknya membawa catatan dan alat tulis kemana pun dia pergi. Sebab, ide bisa datang dari mana saja, seperti dari membaca sekitar saat berjalan-jalan, membaca buku, menonton film, mendengarkan musik, dll. Nah, cara untuk mengikat ide tersebut adalah dengan menuliskannya. Untuk menulis cerpen yang menarik, seorang penulis disarankan memiliki bank ide cerpen. Tujuan menuliskan ide dalam catatan ini adalah agar penulis selalu punya stok tema menarik untuk diolah menjadi cerpen.
Setelah mempunyai tema menarik untuk diolah, penulis bisa mengembangkannya menjadi sebuah outline. Tujuan penulisan outline ini adalah agar jalan cerita cerpen fokus dan tidak melebar kemana-mana. Ken Hanggara mengatakan outline tidak perlu ribet, cukup dengan satu kalimat pancingan saja. Contoh: Seorang laki-laki memutuskan menikah dengan wanita tua karena patah hati ditinggal calon istrinya yang matre. Langkah selanjutnya adalah kembangkan kalimat ini menjadi empat paragraf pertama cerpen.
2. Riset mendalam
Lita Lestianti, seorang cerpenis Forum Lingkar Pena (FLP) yang cerpennya lolos seleksi Ubud Writers and Readers Festival (UWRF) dan juara 1 dalam lomba milad FLP membagikan tips menulis cerpen yang menarik. Dia menekankan pentingnya riset meskipun cerpen dengan tema yang sangat sederhana sekalipun. Riset inilah yang akan membuat cerpen kita berbeda. Sekecil apapun pengetahuan yang kita tambahkan dalam cerpen akan membuat cerpen kita lebih berisi dan dapat memperkuat cerita kita.
Contoh, dibandingkan menulis “Kompeni tidak akan lagi mengalami kejayaan saat mereka terlalu banyak melakukan korupsi”, Lita membubuhkan pemanis dalam cerpennya seperti “Mereka tidak akan lagi merasakan naik kereta (mobil) Dimler (yang masa itu sangat mewah).” Cerpen yang menarik juga harus memiliki pesan yang disampaikan kepada pembaca. Pesan ini tidak perlu terlalu banyak, cukup singkat dan bisa disisipkan di dalam cerpen.
3. Komponen cerpen yang menarik
Tips menulis cerpen untuk pemula datang dari Ajeng Maharani, cerpenis asal FLP Sidoarjo yang karyanya sudah dimuat di berbagai media. Menurutnya, tema biasa yang diolah dengan 7 komponen cerpen yang menarik akan menjadi luar biasa. Tujuh komponen cerpen yang menarik itu adalah:
a. Judul
Pilih satu kalimat yang unik dalam cerpen lalu jadikan sebagai judul. Judul yang tak biasa akan menarik pembaca untuk membaca cerpen kita. Contoh: Pohon itu mengawini bapakku.
b.Paragraf pembuka
Paragraf pembuka menentukan apakah pembaca akan meneruskan membaca cerpen kita atau tidak. Ajeng berbagi tips untuk membuat paragraf pembuka yang menarik, yaitu:
– Adegan yang tak biasa
Contoh: “Sebuah dompet tergeletak di dekat selokan, berisi uang jutaan rupiah dan beberapa lembar tulisan aneh. Aku tidak tahu siapa pemilik dompet ini, tetapi kukira dia manusia dermawan dan tidak memikirkan soal dunia. Salah satu tulisan itu berbunyi: boleh ambil sesuka Anda, tetapi jangan semua, dan kembalikan dompet itu ke tempat di mana Anda menemukannya.” (Agama baru penemu dompet, Ken Hanggara).
– Mengeluarkan sedikit konflik
Contoh: “Kami dipaksa menganut agama resmi, mencantumkannya di KTP, dan dipaksa menjauhi Tuhan kami – Dewata Sewwae, tentu kami tidak berdaya lantas harus menerimanya dengan dada lapang yang perih. …” (Orang orang dari selatan harus mati malam itu, Faisal Oddang).
– Menampilkan pertanyaan
Contoh: “Apa kamu percaya, seekor kupu-kupu bisa saja datang padamu sebagai suatu pertanda?” (Seekor kupu-kupu di langit rumah – Ajeng Maharani).
– Meminjam kutipan dari cerpen lain
Untuk membuat cerpen yang menarik, kita bisa membuka cerpen dengan mengutip cerpen dari penulis lain yang sesuai dengan isi cerpen kita. Formatnya adalah sebagai berikut, “…isi kutipan…” (judul cerpen/judul buku, penulis).
– Menampilkan keunikan tokoh
Contoh: Faisal kawin lagi! (Tungku perkawinan, Miranda Seftiana) – Memulai dengan kalimat memikat
Contoh: “Pelan-pelan, aku akan mati karena dimakan sebuah kue.” (Kue itu memakan ayahku, Guntur Alam).
c. Karakter yang kuat
Untuk membuat sebuah cerpen menarik, tampilkan karakter yang kuat. Artinya, karakter ini harus bisa dipercaya (manusiawi). Kontras watak antar karakter juga bisa dijadikan pemantik konflik. Kita bisa menampilkan karakter secara langsung melalui narasi atau tidak langsung lewat dialog antar tokoh.
d. Alur dan plot
Saat membuat alur dan plot, pastikan ada perubahan dalam perjalanan seorang tokoh dari awal sampai akhir. Penulis boleh memilih alur maju, mundur, atau gabungan asal eksekusinya menarik.
e. Deskripsi
Dalam membuat deskripsi karakter atau latar usahakan untuk show, don’t tell! Artinya, jelaskan secara detail sifat karakter, misalnya, dari adegan atau dialog. Hindari penggunaan kata sifat.
Contoh: Hindari menuliskan “Ayu gadis yang cantik.” Sebaiknya kita bisa mendeskripsikannya dengan “Kulit wajah Ayu bersih dengan pipi yang merona merah. Bola matanya yang berwarna cokelat tampak berbinar-binar indah. Setiap kali dia bicara, sebuah lengkungan bertengger manis di bibirnya.”
f. Sudut pandang
Untuk menulis cerpen yang menarik, kita bisa mencari sudut pandang yang unik, seperti menulis cerpen dari sudut pandang benda atau hewan. Selanjutnya, pilihan penggunaan sudut pandang orang pertama (Point Of View/POV 1), orang kedua (POV 2) atau orang ketiga (POV 3) tergantung pada ketangkasan penulis dalam mengeksekusi sebuah cerpen. Sudut pandang yang umum digunakan adalah POV 1 (aku, kami) dan POV 3 (dia, mereka).
Sudut pandang orang kedua (kamu, kau) jarang digunakan karena pengembangan karakter sulit dilakukan jika menggunakan POV ini. Namun, kita bisa belajar POV 2 dari cerpen Benny Arnas uang berjudul Huruf Terakhir.
g. Penutup/ending yang membekas
Penutup yang membekas seperti twist ending akan memberikan kesan yang tak mudah dilupakan pembaca. Twist ending adalah akhir cerita yang berbelok. Hal yang harus diperhatikan dalam membuat twist ending adalah harus ada sebab yang menjadikan berbeloknya alur cerita. Jangan sampai cerpen menjadi tidak logis dan terkesan memaksa karena alurnya yang tiba-tiba berbelok. Twist ending bukan suatu keharusan, hanya tips untuk membuat cerpen berkesan dan menarik.
4. Pahami tema lomba dan lengkapi persyaratannya
Penulis yang ingin mengikutsertakan cerpennya dalam lomba hendaknya memahami tema yang ditentukan dalam lomba. Tips menulis cerpen untuk lomba adalah mainkan tema tersebut menjadi sebuah cerita yang menarik dengan memperhatikan komponen cerpen di atas. Penulis juga bisa mencari informasi mengenai gaya tulisan dewan juri untuk membuat cerpen yang sesuai selera mereka.
Tips menulis cerpen untuk lomba yang tak kalah penting yaitu melengkapi persyaratan lomba. Pastikan ketentuan penulisan cerpen sesuai dengan yang diminta dan persyaratan lomba telah dipenuhi. Kelengkapan persyaratan ini juga mempengaruhi penilaian dewan juri. Jangan sampai gagal jadi juara lomba hanya karena persyaratan yang tidak terpenuhi.
5. Pemilihan diksi dan penggunaan PUEBI
Diksi adalah kemampuan memilih kata. Mengutip Mashdar Zainal, seorang cerpenis nasional yang juga tergabung sebagai anggota FLP, cerpen yang menarik bukanlah cerpen yang mengandung banyak metafora, tapi mengalir sesuai kebutuhan cerita. Metafora hanya sebagai penghias.
Lebih lanjut, Mashdar membagikan tips untuk memiliki perbendaharaan kata yang luas. Pertama, membaca kamus untuk mencari kata-kata baru. Kedua, buat daftar kata baru yang menarik dari tulisan yang kita baca. Ketiga, mengetik ulang kalimat pembuka dan kalimat penutup dari tulisan yang kita baca untuk dijadikan referensi saat menulis cerpen. Tips menulis cerpen berikutnya adalah memperhatikan pedoman umum ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Cek kembali ejaan dan tanda baca setelah cerpen selesai dibuat.
6. Endapkan tulisan dan mintalah saran pada orang lain
Saat menulis, tulislah apapun yang ada dalam pikiran kita. Hiraukan kalimat yang rancu dan tidak logis, salah ketik, dan sebagainya. Setelah selesai menulis, tutup tulisan tersebut dan biarkan minimal selama beberapa jam hingga satu atau dua hari. Kemudian, sunting tulisan dan perbaiki apa yang kurang di dalamnya.
Jika tips ini sudah dilakukan, langkah berikutnya adalah meminta saran pada orang lain mengenai tulisan kita. Masukan dari orang lain terutama mereka yang ahli dalam bidang kepenulisan akan sangat berguna untuk memperbaiki tulisan kita.
7. Banyak membaca dan berlatih menulis
Tips menulis cerpen untuk pemula yang terakhir adalah banyak membaca dan berlatih menulis. Penulis pemula akan belajar secara tidak langsung dari cerpen-cerpen yang dibacanya. Jam terbang penulis pemula juga akan meningkat jika terus berlatih menulis cerpen. Dengan itu diharapkan cerpen yang ditulis akan semakin menarik.
Demikian beberapa tips menulis cerpen yang menarik untuk pemula yang bisa dicoba. Semoga dengan membaca dan mengaplikasikan artikel ini kualitas tulisan kita akan semakin meningkat, ya!
Mega Anindyawati
Anggota FLP Sidoarjo yang berprofesi sebagai tutor dan penerjemah Bahasa Inggris. Tergabung sebagai kontributor tetap suaramuslim.net. Beberapa artikelnya pernah dimuat di Jawa Pos dan harakatuna.com. Buku-bukunya yang telah terbit, yaitu “Sabar Menanti Buah Hati” (Pro-U Media, 2019) dan belasan buku antologi. Tulisannya dapat dibaca di web suaramuslim.net/author/meganindy dan blog
www.meganindya.blogspot.com. Penulis dapat dihubungi via facebook Mega Anindyawati dan IG mega.anindyawati.