Jumat, April 19Literasi Berkeadaban - Berbakti, Berkarya, Berarti


Palestina: Lakukan Apa yang Bisa Anda Lakukan

FLP.or.id,- Palestina: Lakukan Apa yang Bisa Anda Lakukan. Masih hanyut dengan suasana lebaran di kampung bersama keluarga, kue-kue, baju-baju cantik, senda gurau dan kebagiaan bersama keluarga? Stop, berhenti dulu, Teman. Di sini ada hal penting yang perlu kita kerjakan bersama.

Palestina memanggil

Palestina adalah bukti keimanan kita. Buah dari Ramadan kita akan terlihat di sini.

Lihatlah di sosial media! Harga diri kita sebagai Muslim sedang dicabik-cabik. Saudara kita dibunuh, kiblat kita diserang diinjak-injak, Ramadan kita dikotori dengan darah.

Penjajah menanamkan trauma seumur hidup pada anak-anak kita.

Tapi anehnya, sebagian orang-orang picik yang sok tau narasi berita dan kejadian di lapangan kini memutarbalikkan fakta bahwa Palestina melalui Hamas lah yang membuat teror dengan mengirim 130 roket menuju Tel Aviv.

Orang-orang ini tidak pernah tau bahwa juru bicara Brigade Al-Qossam selaku sayap militer partai politik Hamas, Abu Ubaidah sejak awal penyerangan tentara Israil ke Al Aqsha pada akhir Ramadan sudah berkali-kali memperingatkan agar penjajah mundur dari masjid suci tersebut.

Namun, penjajah itu justru semakin lacur membunuh anak-anak dan warga sipil di Gaza. Maka tepat pukul 6 petang waktu setempat, Al Qossam menepati janji mereka.

Kiriman ratusan roket menghujani pemukiman ilegal yang diduduki penjajah.

Al Qossam tidak pernah main-main dalam pernyataan. Setiap yang mereka katakan terbukti benar, bahkan para penjajah pun lebih percaya pernyataan Al Qossam dibandingkan ucapan perdana menteri mereka sendiri.

Mereka menyembunyikan jumlah korban. Sayap perlawanan gabungan di Palestina yang menembak tepat sebuah mini bus (konon di dalamnya ada pimpinan tinggi militer penjajah) pun tidak diberitakan.

Mengapa penjajah menyembunyikan jumlah korban pada mereka?

Sebab ternyata itu mempengaruhi mental tentara mereka. Semakin banyak jumlah korban yang diberitakan, semakin jatuh mental para tentara penjajah.

Berbeda dengan para pejuang Palestina. Ratusan orang yang syahid, luka-luka, diberitakan sejujur-jujurnya, mengapa?

Sebab kesyahidan mereka adalah bahan bakar bagi pejuang lainnya.

Abu Ubaidah mengatakan, lebih mudah bagi para pejuang untuk menyerang Tel Aviv, Al Quds, Demona dll dibandingkan meneguk air minum.

Apa yang dikatakan Al-Qossam terbukti benar. Mereka mengatakan akan menyerang Israil dengan senjata yang tak pernah mereka gunakan sebelumnya.

Rudal Ayyash 250 dengan jangkauan 250 km merupakan senjata mutakhir para pejuang yang belum pernah digunakan sebelumnya.

Pun serangan jumlah roket. Pada tahun-tahun sebelumnya jumlahnya hanya 40-50 dalam satu kali penyerangan.

Namun, kali ini sebanyak 130 roket dikirimkan sebagai bentuk balasan pelecehan penjajah di kiblat ummat Islam. Iron dome milik penjajah tak mampu lagi menangkisnya. Allahu Akbar!

Apa yang Bisa Anda Lakukan, Lakukanlah!

Hal yang kita lakukan saat ini mungkin memandangi sosmed. Like status teman, bilang ucapan sedih, mengutuk dan sebagainya.

Tapi apakah cukup itu saja?

Dalam diskusi via zoom meeting bersama vlogger Indonesia di Palestina Bang Muhammad Husein malam tadi (14/5) cukup menarik.

Beliau menjawab pernyataan banyak orang Indonesia yang mungkin juga jadi keinginan kita.

“Bang, kami mau jihad ke Palestina, tolong kalau ada rekrutmen kasih tau.”

Apa kata Bang Husein, Anda datang ke sini belum tentu Anda bisa beradaptasi dengan medan pertempuran jihad yang ada.

Perang ini adalah perang strategi, bukan hanya sebatas gempuran sana-sini.

Puluhan tahun Israil mengirimkan drone 24 jam di atas Kota Gaza untuk mendeteksi keberadaan para pejuang dan tempat persembunyian mereka, tetapi tak pernah berhasil.

“Jadi bagaimana, Bang?”

Lakukan apa yang bisa kalian lakukan.

Teman-teman, di Forum Lingkar Pena atau di mana saja berada.

Lakukan apa yang bisa kita lakukan.

Saya bisa membuat narasi opini di media sosial, lakukan!

Saya bisa share berita yang valid, lakukan!

Saya bisa membuat video edukatif yang valid sumbernya, lakukan!

Saya bisa donasi, segera lakukan!

Saya bisa bikin puisi, cepat bikin, lakukan!

Tapi saya nggak mau branding medsos saya rusak karena postingan Palestina?

Sumpah, jangan bikin kita bengek dengan jawaban begitu.

Atta Halilintar kalau dibanding kita kira-kira bisa dihubungkan nggak?

Begitu dimention Bang Muhammad Husein seketika berubah semua postingan dan instagram storynya.

Membuat penggalangan dana untuk Palestina._

Lakukan apa yang bisa kita lakukan, jangan diam…jangan diam…plis.

Bukan Palestina yang butuh kita, tapi kita yang butuh semua ini sebagai jalan kebaikan.

Mungkin kita banyak melakukan dosa, tetapi Allah selalu punya cara untuk kita berbuat kebaikan.

Palestina menjadi jalan kita berbuat baik.

Palestina adalah obat keimanan kita yang terluka. Semoga Allah meridhoinya.

Allah, kami ingin menjadi bagian keluarga-keluarga pembebas. Izinkanlah…

Oleh: Nafi’ah al-Ma’rab ( Anggota Komisi FLP untuk Palestina)

Pekanbaru, 15 Mei 2021

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pin It on Pinterest

Share This