“Aku tak mau lagi bermain denganmu!” kataku marah sambil melemparkan boneka-boneka kain dan rumah-rumahan kertas ke luar jendela. Kaca rumah masih berembun, buram dan berkabut...
Lelaki itu mengusap wajahnya yang berpeluh. Langit malam terasa begitu memanas. Udara nyaris tak bergerak sehingga begitu menyesak ke tenggorokan. Entah berapa lama lagi ia...